25 January 2011

Cerita Api Unggun 1 (Sejarah ORPALA PAWANA)

        Organisasi Pecinta Alam PAWANA atau ORPALA PAWANA merupakan
sebuah komunitas yang didirikan dengan memiliki badan hukum sebagai sebuah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan diarahkan berbetuk sebagai sebuah Organisasi Kader. ORPALA PAWANA mulai dirintis sekitar bulan April tahun 2008 oleh empat orang bernama; Rahmad Hidayatullah; Muhammad Yusuf; Muhyeddin; dan Predy Aditya Rahman. Empat orang ini merupakan Aktifis di berbagai organisasi baik organisasi dalam naungan Instansi Sekolah Menengah, Pramuka maupun LSM.
       
Diawali dengan kegiatan-kegiatan lintas alam yang dilaksanakan oleh Satuan tempat empat orang ini Aktif, muncul lah suatu gagasan untuk membentuk sebuah Organisasi khusus yang bertemakan tentang alam bebas, hingga direlisasilah gagasan tersebut melalui dibentuknya suatu komunitas penggiat alam bebas dalam lingkup sebuah sekolah menengah tempat beberapa remaja dari empat orang penggagas tersebut mengenyam pendidikan.
       
Kegiatan-kegiatan alam bebaspun berjalan hampir rutin didalam kelompok yang dinaungi sebuah sekolah ini, sampai masa kelulusan bagi empat remaja ini tiba. Naungan sekolah dirasa tidak mungkin lagi untuk mendukung mereka untuk berkegiatan, sehingga dirancanglah sebuah konsep organisasi baru yang terlepas dari intervensi dari instansi manapun dalam artian organisasi ini bersifat mandiri.
                                           

Gambar : Lambang Pertama



     Tanggal 19 - 20 Juli 2009, beberapa orang dari empat penggagas melakukan pendakian pertama kepada puncak Gunung Phamatun yang terletak disekitar Desa Kiram, Mandiangin Kabupaten Banjar. Disanalah terjadi pembicaraan lanjut tentang konsep pendirian organisasi sebagaimana tersebut diatas   sampai disepakati perubahan paguyuban mereka menjadi sebuah     Organisasi Umum atau organisasi diluar naungan Instansi manapun (saat itu belum berencana akan membentuk LSM).


Hari Minggu pagi tanggal 20 Juli 2009, sekitar pukul 07.30 WITA. Tepat di puncak Gunung Phamatun, mereka nyatakan secara simbolis bahwa sebuah organisasi pecinta alam umum bagi mereka telah ditentukan dan hal-hal mengenai perangkat konsep Organisasi baik pola dan mekanisme organisasi, manajemen dan administrasi dan lain-lain yang diperlukan, akan ditentukan dan disusun dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Disepakati tentang isi pernyataan atau deklarasi tesebut tertanda pada hari dan tanggal tersebut
serta disepakati pada saat itu organisasi ini bernama Organisasi Pecinta Alam Angin Selatan atau ORPALA ANGIN SELATAN. Sebagai catatan : Naskah deklarasi pada saat itu tidak berupa tulisan, melainkan berupa konsep bersama yang masih dalam bentuk ”konsep” bukan tulisan (hasil pembicaraan).
       
Tindak lanjut dari proses konsepsi sebagaimana yang dimaksud diatas pun
dijalankan, hingga berkembanglah konsep tersebut dan membuahkan sebuah visi dan misi, pola dan mekanisme organisasi dan yang utama terbentuklah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga serta nama baru bagi organisasi, yaitu PAWANA, sehingga ORPALA ANGIN SELATAN berubah menjadi ORPALA PAWANA.
                                               

Gambar : Lambang setelah diganti

Nama Angin Selatan ini dirubah, seiring dengan pengembangan konsep organisasi. Pada awalnya, kata Angin Selatan maksudnya adalah untuk menunjukan bahwa organisasi pecinta alam ini didirikan di atas tanah Kalimantan Selatan, akan tetapi konsep organisasi ini berkembang memiliki     cabang-cabang organisasi    bahkan sebelum terbentuknya AD/ART, maka dipikirkanlah nama yang lebih cocok untuk organisasi ini,


Gambar : Lambang final

hingga tersebut satu kata yang tetap berhubungan dengan kata Angin, yaitu PAWANA (Pawana = bahasa melayu = angin). Kata PAWANA ini sekaligus menyebutkan dua arti, secara akronom / gramtikal dan secara harfiah. Gramatikalnya adalah (PA) singkatan untuk Pecinta Alam dan WANA (Wana = bahasa sansekerta) yang berarti hutan. Untuk lebih jelasnya kiasan kata nama ini hanya dijelaskan kepada anggota ORPALA PAWANA.

         ORPALA PAWANA yang memiliki latar belakang asal usul sejarah, yaitu pernah menjadi     bagian     dari instansi   sekolah, menganggap        instansi  berjasa     tehadap ORPALA PAWANA, sehingga ORPALA PAWANA tidak mutlak melepaskan diri dari instansi tersebut, melainkan membentuk Anak
Organisasi yang pada perkembangannya dari yang pada awalnya hanya di satu instansi itusaja menjadi wadah tetap yang berkedudukan di setiap instasi untuk membina siswa-siswi dalam hal kepecinta alaman hingga dapat memajukan instansi atau sekolahnya dan diharapkan menjadi generasi yang terdepan dalam prestasi,


Gambar : Lambang SIWANA

 serta diharapkan dapat menjadi kader organisasi ORPALA PAWANA itu sendiri. Organisasi Anak ini bernama Organisasi Siswa Pecinta Alam Pawana atau SISPALA PAWANA atau SIWANA. SIWANA berkedudukan disetiap instansi baik sekolah-sekolah lanjutan tingkat atas maupun karang taruna, sehingga lengkaplah ORPALA PAWANA dalam konsep organisasi mutakhirnya.

No comments:

Post a Comment